Tradisi Lomban di Jepara di adakan seminggu setelah hari raya idul fitri untuk tahun ini akan diselenggarakan tanggal 13 Juli 2016 tepat 7 hari setelah hari raya Idulfitri kali ini ,Pemkab Jepara
siap menggelar tradisi Pesta Lomban. Even yang digelar setiap tahun pascaperayaan Idul Fitri, akan digelar Rabu, (13/7/2016).
Rencananya, ratusan kapal bakal memeriahkan acara yang disakralkan tersebut. Terutama prosesi pelarungan sesaji dengan sajian utama kepala kerbau ke tengah laut. Diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu warga.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Agus Tri Raharjo, Pesta Lomban diprediksi banyak menyedot perhatian masyarakat. Karenanya, harus dibutuhkan jaminan keselamatan dan keamanan bagi warga yang menonton dan mengikuti agenda tersebut.
Nantinya, panitia berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melancarkan kegiatan itu. “Kami sudah melakukan kordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan Pesta Lomban. Khususnya menangani masalah keamanan,” ujar Agus, Senin (11/7/2016).
Lebih lanjut dia mengemukakan, sekitar 80 hingga 100 lebih kapal bakal mengawal pelarungan sesajen dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu hingga ke perairan sekitar Pulau Panjang.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan peserta Lomban, perahu yang mengikuti prosesi akan diseleksi secara ketat. Pemilihan perahu diserahkan sepenuhnya oleh Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Jepara. Satu perahu juga hanya boleh dinaiki 25 hingga 30 penumpang.
“Kita juga sudah membuat formasi agar perahu tidak saling mendahului. Itu untuk mengantisipasi laka (kecelakaan) laut serta pengamanan lebih mudah,” katanya.
Dia menambahkan, secara umum, prosesi Pesta Lomban nyaris sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebelum sesajen dilarung, dilakukan pertunjukan budaya serta pembacaan doa. Sehari sebelum pelaksanaan Lomban, dilakukan arak-arakan kerbau yang kepalanya bakal dijadikan sesajen. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Agus Tri Raharjo menjelaskan, Pesta Lomban tahun ini akan digelar Rabu (13/7/2016).
Sehari sebelum gelaran acara yang didukung Sukun Executive, yakni Selasa (12/7/2016), akan diawali dengan arak-arakan serta penyembelihan kerbau. Kerbau diarak dari tempat pelelangan ikan (TPI) Ujungbatu menuju rumah pemotongan hewan (RPH) Jepara.
“Sebelum prosesi larung sesaji, dilakukan arak-arakan dan penyembelihan kerbau. Arak-arakan itu dimulai pukul 06.00 WIB. Tujuannya supaya masyarakat bisa menyaksikan kerbau yang nantinya akan dilarung kepalanya,” ujar Agus, Senin (11/7/2016).
Setelahnya, akan dilakukan ziarah ke makam sesepuh desa. Mulai dari makam Cik Lanang yang berada di kompleks BPPBAP Jepara sampai makam Mbah Ronggo yang berada di wilayah Desa Ujungbatu. Pelaksanaan ziarah dilakukan pada Selasa sore.
“Malam harinya, ada pagelaran wayang di TPI Ujungbatu. Barulah pada Rabu pagi, dilakukan persiapan pelarungan kepala kerbau. Terlebih dahulu akan diawali dengan acara seremonial yang juga menampilkan tari-tarian nelayan. Tak ketinggalan juga dipanjatkan doa sebelum pelarungan,” terangnya.
Kepala kerbau sendiri, akan dilarung oleh dua kapal resmi yang telah disiapkan oleh Dinas Pariwisata. Kapal itu, akan dinaiki para penjabat dan tamu undangan. Kapal itu akan ditemani oleh ratusan kapal nelayan juga akan turut pelarungan itu.
https://youtu.be/J19iRsOku3g
Pesta Lomban memang selalu menarik puluhan ribu warga untuk datang dan menyaksikan. Mereka siap meramaikan kegiatan tersebut
siap menggelar tradisi Pesta Lomban. Even yang digelar setiap tahun pascaperayaan Idul Fitri, akan digelar Rabu, (13/7/2016).
Rencananya, ratusan kapal bakal memeriahkan acara yang disakralkan tersebut. Terutama prosesi pelarungan sesaji dengan sajian utama kepala kerbau ke tengah laut. Diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu warga.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Agus Tri Raharjo, Pesta Lomban diprediksi banyak menyedot perhatian masyarakat. Karenanya, harus dibutuhkan jaminan keselamatan dan keamanan bagi warga yang menonton dan mengikuti agenda tersebut.
![]() |
| Persiapan Larung sesaji warga masyarakat pada lomban tahun 2016 |
Nantinya, panitia berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melancarkan kegiatan itu. “Kami sudah melakukan kordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan Pesta Lomban. Khususnya menangani masalah keamanan,” ujar Agus, Senin (11/7/2016).
Lebih lanjut dia mengemukakan, sekitar 80 hingga 100 lebih kapal bakal mengawal pelarungan sesajen dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu hingga ke perairan sekitar Pulau Panjang.
Untuk memastikan keamanan dan keselamatan peserta Lomban, perahu yang mengikuti prosesi akan diseleksi secara ketat. Pemilihan perahu diserahkan sepenuhnya oleh Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Jepara. Satu perahu juga hanya boleh dinaiki 25 hingga 30 penumpang.
“Kita juga sudah membuat formasi agar perahu tidak saling mendahului. Itu untuk mengantisipasi laka (kecelakaan) laut serta pengamanan lebih mudah,” katanya.
Dia menambahkan, secara umum, prosesi Pesta Lomban nyaris sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebelum sesajen dilarung, dilakukan pertunjukan budaya serta pembacaan doa. Sehari sebelum pelaksanaan Lomban, dilakukan arak-arakan kerbau yang kepalanya bakal dijadikan sesajen. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Agus Tri Raharjo menjelaskan, Pesta Lomban tahun ini akan digelar Rabu (13/7/2016).
Sehari sebelum gelaran acara yang didukung Sukun Executive, yakni Selasa (12/7/2016), akan diawali dengan arak-arakan serta penyembelihan kerbau. Kerbau diarak dari tempat pelelangan ikan (TPI) Ujungbatu menuju rumah pemotongan hewan (RPH) Jepara.
“Sebelum prosesi larung sesaji, dilakukan arak-arakan dan penyembelihan kerbau. Arak-arakan itu dimulai pukul 06.00 WIB. Tujuannya supaya masyarakat bisa menyaksikan kerbau yang nantinya akan dilarung kepalanya,” ujar Agus, Senin (11/7/2016).
Setelahnya, akan dilakukan ziarah ke makam sesepuh desa. Mulai dari makam Cik Lanang yang berada di kompleks BPPBAP Jepara sampai makam Mbah Ronggo yang berada di wilayah Desa Ujungbatu. Pelaksanaan ziarah dilakukan pada Selasa sore.
“Malam harinya, ada pagelaran wayang di TPI Ujungbatu. Barulah pada Rabu pagi, dilakukan persiapan pelarungan kepala kerbau. Terlebih dahulu akan diawali dengan acara seremonial yang juga menampilkan tari-tarian nelayan. Tak ketinggalan juga dipanjatkan doa sebelum pelarungan,” terangnya.
Kepala kerbau sendiri, akan dilarung oleh dua kapal resmi yang telah disiapkan oleh Dinas Pariwisata. Kapal itu, akan dinaiki para penjabat dan tamu undangan. Kapal itu akan ditemani oleh ratusan kapal nelayan juga akan turut pelarungan itu.
https://youtu.be/J19iRsOku3g
Pesta Lomban memang selalu menarik puluhan ribu warga untuk datang dan menyaksikan. Mereka siap meramaikan kegiatan tersebut

No comments:
Post a Comment